Halaman

Rabu, 28 November 2012

EVOLUSI PEMIKIRAN MANUSIA MENGENAI TUHAN

             Laa ilaaha illa Allah

Bismillahirahmanirahiim………..

Kalimat Tauhid yang Agung……Bahwa Tiada Tuhan Selain Allah.
Itulah Kalimat yang disebut-sebut Para Nabi Utusan Allah………..
Bagaimana Sejarah Kalimat Tauhid tersebut ?
Pada Awalnya, Nabi-Nabi Utusan Allah mengatakan……

”SEMBAHLAH ALLAH, SEKALI - KALI TAK ADA TUHAN BAGIMU SELAIN - NYA "

“SEMBAHLAH ALLAH, SEKALI - KALI TIDAK ADA TUHAN BAGIMU SELAIN DARI – NYA”

“SEMBAHLAH ALLAH , SEKALI - KALI TIDAK ADA TUHAN BAGIMU SELAIN – NYA”

“SEMBAHLAH ALLAH , SEKALI - KALI TIADA TUHAN BAGIMU SELAIN – NYA”

“SEMBAHLAH ALLAH , SEKALI - KALI TIDAK ADA BAGIMU TUHAN SELAIN IA”

“SEMBAHLAH ALLAH , SEKALI - KALI TIDAK ADA BAGIMU TUHAN SELAIN DIA”

“SEMBAHLAH ALLAH , SEKALI - KALI TIADA TUHAN BAGIMU SELAIN DIA”

“SEMBAHLAH ALLAH ( SAJA ) , DAN JAUHILAH THAGHUT ITU "

“SEMBAHLAH OLEH KAMU ALLAH , ( KARENA ) SEKALI - KALI TIDAK ADA TUHAN BAGIMU SELAIN DIA”

“SEMBAHLAH ALLAH OLEH KAMU SEKALIAN , SEKALI - KALI TIDAK ADA TUHAN SELAIN DARIPADA – NYA”

" SEMBAHLAH OLEHMU ALLAH DAN BERTAKWALAH KEPADA – NYA”

“SEMBAHLAH OLEHMU ALLAH , HARAPKANLAH ( PAHALA ) HARI AKHIR , DAN JANGAN KAMU BERKELIARAN DI MUKA BUMI BERBUAT KERUSAKAN " .

“SEMBAHLAH OLEHMU ALLAH , BERTAKWALAH KEPADA - NYA DAN TAATLAH KEPADAKU”

  
Perkataan Para Malaikat……..

“SEMBAHLAH ALLAH DENGAN MEMURNIKAN KETAATAN KEPADA – NYA”

“SEMBAHLAH ALLAH DENGAN MEMURNIKAN IBADAT KEPADA - NYA MESKIPUN ORANG - ORANG KAFIR TIDAK MENYUKAI ( NYA )”

“SEMBAHLAH DIA DAN BERTEGUH HATILAH DALAM BERIBADAT KEPADA - NYA . APAKAH KAMU MENGETAHUI ADA SEORANG YANG SAMA DENGAN DIA ( YANG PATUT DISEMBAH ) ?”

“SEMBAHLAH TUHANMU SAMPAI DATANG KEPADAMU YANG DIYAKINI (AJAL)”

“SEMBAHLAH DIA DAN BERTAWAKALAH KEPADA – NYA”

“SEMBAHLAH ALLAH DAN JANGANLAH KAMU MEMPERSEKUTUKAN - NYA DENGAN SESUATUPUN .”


Firman Allah Swt……

“HAI HAMBA - HAMBAKU YANG BERIMAN , SESUNGGUHNYA BUMI - KU LUAS , MAKA SEMBAHLAH AKU SAJA”

“SESUNGGUHNYA ( AGAMA TAUHID ) INI ADALAH AGAMA KAMU SEMUA ; AGAMA YANG SATU DAN AKU ADALAH TUHANMU , MAKA SEMBAHLAH AKU”

" BAHWASANYA TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN AKU , MAKA SEMBAHLAH OLEHMU SEKALIAN AKAN AKU " .

“SESUNGGUHNYA AKU INI ADALAH ALLAH , TIDAK ADA TUHAN SELAIN AKU , MAKA SEMBAHLAH AKU DAN DIRIKANLAH SHALAT UNTUK MENGINGAT AKU”


Dan “Diiringi” oleh Isa Ibnu Maryam dengan Kalimat…….

 “SESUNGGUHNYA ALLAH DIALAH TUHAN KAMU , MAKA SEMBAHLAH DIA , INI ADALAH JALAN YANG LURUS”

“SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH TUHANKU DAN TUHANMU , MAKA SEMBAHLAH DIA OLEH KAMU SEKALIAN . INI ADALAH JALAN YANG LURUS”

" AKU TIDAK PERNAH MENGATAKAN KEPADA MEREKA KECUALI APA YANG ENGKAU PERINTAHKAN KEPADAKU ( MENGATAKAN ) NYA YAITU : SEMBAHLAH ALLAH , TUHANKU DAN TUHANMU , DAN ADALAH AKU MENJADI SAKSI TERHADAP MEREKA , SELAMA AKU BERADA DI ANTARA MEREKA .
MAKA SETELAH ENGKAU WAFATKAN AKU , ENGKAU - LAH YANG MENGAWASI . DAN ENGKAU ADALAH MAHA MENYAKSIKAN ATAS SEGALA SESUATU . "

" HAI BANI ISRAIL , SEMBAHLAH ALLAH TUHANKU DAN TUHANMU " . SESUNGGUHNYA ORANG YANG MEMPERSEKUTUKAAN ( SESUATU DENGAN ) ALLAH , MAKA PASTI ALLAH MENGHARAMKAN KEPADANYA SURGA , DAN TEMPATNYA IALAH NERAKA , TIDAKLAH ADA BAGI ORANG - ORANG ZALIM ITU SEORANG PENOLONGPUN .

“SESUNGGUHNYA ALLAH , TUHANKU DAN TUHANMU , KARENA ITU SEMBAHLAH DIA . INILAH JALAN YANG LURUS”


Serta “Ditutup” oleh Muhammad Saw dengan Kalimat………

" LURUSKANLAH MUKA ( DIRI ) MU DI SETIAP SEMBAHYANG DAN SEMBAHLAH ALLAH DENGAN MENGIKHLASKAN KETAATANMU KEPADA - NYA . SEBAGAIMANA DIA TELAH MENCIPTAKAN KAMU PADA PERMULAAN ( DEMIKIAN PULALAH ) KAMU AKAN KEMBALI KEPADANYA ) "


Kalimat Tauhid Laa ilaaha illa Allah berarti Tiada Tuhan Selain Allah, bermakna:

11.   Tidak Ada Tuhan Lain Selain Tuhan Allah

Yaitu “Meniadakan” Tuhan-Tuhan Lain Selain Allah, karenanya hanya Allah sebagai “Satu-Satu”nya Tuhan, Selain Allah Bukanlah Tuhan ! Jadi Siapa Allah ? Allah adalah Satu-Satunya Tuhan.

Pada intinya makna di sini, bisa jadi “Banyak Sesuatu termasuk Allah” yang “Berpotensi” menjadi Tuhan, namun “Banyak Sesuatu” tersebut akan “Direndahkan” kecuali Allah sehingga hanya Allah saja yang “DiTinggikan” agar menjadi “Satu-Satunya Tuhan”. Jadi pada “Mulanya” Allah “Sama Dengan” banyak sesuatu tersebut yang mempunyai “Kans/Peluang” menjadi Tuhan, atau disebut juga “Tuhan-Tuhan Lain”. Namun karena “Pengenalan dan Pemilihan” saja menjadikan Allah “Menang” dan menjadi Tuhan mengalahkan “Tuhan-Tuhan Lain”. Kerawanannya adalah jika Allah “Tidak Dikenal” sehingga “Tidak Dipilih” atau Dikalahkan” oleh “Saingan-Nya” yaitu “Tuhan-Tuhan Lain” sehingga Allah tidak menjadi Tuhan tapi “Selain Allahlah” yang akan menjadi Tuhan. Tipsnya, harus “Mengenal Sebenar-benar Allah” sehingga tidak salah memilih Tuhan, yaitu Allah yang “Murni” yang tidak bercampur atau bersih dari Selain Allah. Begitu “Ketat dan Rumitnya” pemilihan tersebut, sehingga diperlukan “Contoh atau Misal” bagi Allah sebagai  “Satu-Satunya Tuhan” yang “Satu, Tempat Bergantung Segala Sesuatu, Tidak Beranak dan Tidak Memperanakkan juga Tidak Ada yang Setara Dengan-Nya”, kemudian “Mengenal, Memilih dan Mengikuti” Dia sebagai “Jalan Satu-Satunya menuju Allah Tuhan yang Benar”. Menjadi pertanyaan “Siapakah  Dia sebagai “Penyelamat (Al Masih) yaitu ““Contoh atau Misal” bagi Allah?  Ya…..Dialah Al Masih Isa Ibnu Maryam Ruhullah.

22.   Tidak Ada Tuhan lagi, yang Ada hanya Allah

Yaitu Allah Bukanlah Tuhan, karena Tuhan sudah “Tidak Ada Lagi”. Allah “Ada” setelah “Meniadakan” Tuhan. Jadi Siapa Allah ? Allah adalah “Tiada Tuhan”.

Pada intinya di sini tidak dipermasalahkan lagi “Siapa” yang akan menjadi Tuhan, karena Siapapun yang menjadi Tuhan akan “Ditiadakan” sehingga yang ada hanya “Satu” yaitu Allah. Jadi tidak terdapat “Kompetensi/ Persaingan” lagi karena tidak ada yang “Ditinggikan maupun Direndahkan” untuk “Dibedakan” menjadi Tuhan dan Selain Tuhan. Tapi semuanya dianggap “Sama” karena akan “Ditiadakan” untuk mencapai Allah. Sehingga “Tidak Diperlukan” baik “Pengenalan maupun Pemilihan” terhadap “Segala Sesuatu”, karena akan ditiadakan, sehingga hasil atau sisa yang “Tidak Bisa Ditiadakan” itulah disebut Allah dan “Pasti” jumlahnya hanya “Satu” ! Kerawanannya adalah dalam “Hal Peniadaan” harus “Benar-benar Adil dan Murni” sehingga “Tidak Pilih Kasih” atau disebut juga “Ikhlas” yaitu “Tanpa Pertimbangan”. Untuk itu diperlukan suatu “Metode, Tata-Cara atau Syariat” dalam hal “Peniadaan Tuhan” yang “Tidak Mempertimbangkan Siapapun Tuhan yang akan Ditiadakan” tersebut . Metode, Tata-Cara atau Syariat tersebut hanya bisa diketahui oleh “Seseorang” yang sudah “Percaya atau Yakin” , yaitu “Orang” yang sudah “Diberitahu” oleh Allah itu Sendiri yang akan “Ditemui” setelah “Peniadaan” tersebut. Karena Allah adalah “Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Bathin”. Menjadi pertanyaan “Adakah Seseorang yang sudah “Diberitahu” oleh Allah tentang “Metode, Tata-Cara atau Syariat” tersebut ? Ya….Dialah Nabi Muhammad  Bin Abdullah dengan Syariatnya yaitu “Muhammad Rasulullah”.

Wallahualam bissawab

Minggu, 12 Agustus 2012

SIAPA SEBENARNYA ISA AL MASIH

Assalamu'alaikum wr.wb
bismillahirrahmanirrahiim

Isa Al Masih adalah  Manusia biasa yang memakan makanan, Al-Maidah (5:75):


مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).


Isa Al Masih adalah  Rasulullah/Utusan Allah, An-Nisa (4:171):

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

Isa Al Masih adalah seorang Nabi, Maryam (19:30):


قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,

Isa Al Masih adalah  Manusia biasa yang sudah wafat dan diangkat ke sisi Allah, Ali-Imran (3:55):


إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَىٰ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۖ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".


An-Nisa (4:158-159):


بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.

Al-Maidah (5:117):


مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلَّا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۚ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ ۖ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنْتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.





Isa Al Masih adalah sesuatu Misal, Ali-Imran (3:59):

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ ۖ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

Isa Al Masih adalah Kabar Gembira yaitu Misal Allah, Az-Zukruf (43:17-18):


وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمَٰنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih (marah).




أَوَمَنْ يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ
Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.

Isa Al Masih adalah Penjelas yang menjadi perbantahan, Maryam (19:34):


ذَٰلِكَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ الْحَقِّ الَّذِي فِيهِ يَمْتَرُونَ
Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.

Az-Zukruf (43:57-58):


وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.


وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا خَيْرٌ أَمْ هُوَ ۚ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.





Az-Zukruf (43:61-63):


وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.


وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطَانُ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.


وَلَمَّا جَاءَ عِيسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku".

Isa Al Masih memberi  Petunjuk Jalan yang Lurus yaitu Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, Az-Zukruf (43:64):


إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.

Ali-Imran (3:51):


إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".

Maryam (19:36):


وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.

Al-Maidah (5:72):


لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.


Isa Al Masih  Memberi Kabar Gembira yaitu datangnya Rasul Ahmad, As-Saff (61:6):


وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".


Jadi Isa Al Masih Putera Maryam adalah seorang manusia biasa yang menjadi Nabi dan Rasul Allah, yang membawa kabar gembira bagi Bani Israil untuk memberikan penjelasan mengenai jalan yang lurus yaitu dijadikan misal bagi Allah dan mengatakan "sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu", namun selalu menjadi bantahan maupun perselisihan sampai dengan wafat, diangkat di sisi Allah dan mengabarkan datangnya Rasul Ahmad.











Kamis, 02 Agustus 2012

SIAPA SEBENARNYA NABI DAN SIAPA SEBENARNYA RASUL


Bismillahirahmanirrahiim,
Posting ini sebagian kami copas dari : http://ruqyah-online.forumotion.com/t18-beda-nabi-dan-rasul


Dalam Al Quran ada beberapa jabatan yang mulia diberikan Tuhan, Allah SWT kepada makhluk-Nya, seperti antara lain khalifah, rasul, imam dan nabi. Dari beberapa jabatan atau istilah kedudukan ini, umumnya yang banyak disebut adalah nabi dan rasul. Oleh karena itu, wajarlah jika kita bertanya, apa beda rasul dan nabi ini?. Dalam Kamus Istilah Fiqih karangan M. Abdul Mujieb dkk., pengertian menurut istilah, nabi ialah orang yang menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain. Rasul ialah orang yang menerima wahyu Allah SWT dan berkewajiban menyampaikannya kepada umatnya/umat manusia (hal. 238). Jika pengertian ini kita pakai, maka bagi seorang 'nabi' karena tidaklah dibebani dengan suatu kewajiban untuk menyampaikan wahyu, menimbulkan kesan 'seolah-olah' hanya beliau saja yang akan masuk sorga, sementara umatnya tidak perlu. Lalu, apa beda nabi dengan rasul yang kiranya tepat dengan pengertian dan makna di dalam Al Quran itu sendiri.

Kalau kita lihat dari fungsi kenabian dan kerasulan, saya kira tidak ada bedanya karena missi yang diembannya adalah sama, 'menyampaikan' wahyu dari Allah SWT kepada umat manusia. Untuk ini, kita lihat dari konteks para penyandang jabatan itu sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Rasul nampaknya tidak hanya dianugerahkan kepada 'manusia pilihan'-Nya, tetapi juga bisa kepada makhluk-Nya selain manusia, yang utama malaikat dan ada juga jin, bahkan bisa juga makhluk-Nya yang lain seperti hewan. Rasul yang disandang oleh malaikat seperti termuat dalam QS. 22:75; 11:81 dan QS. 6:130). Sementara nabi, tidak ada yang diberikan kepada malaikat dan jin, hanya kepada 'manusia' saja, terbukti dalam QS. 33:40 dengan tegas kenabian yang berasal dari manusia ini sudah tertutup dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW. Jabatan kerasulan dari malaikat tidak tertutup, kan malaikat tetap melaksanakan missi-Nya sampai akhir zaman seperti diutus untuk mencabut nyawa 'anak manusia', memberi rezeki dll. Ya kalau ada 'manusia' ingin mengaku menjadi 'rasul', maka dia harus menjadi malaikat atau jin terlebih dahulu. Jadinya, tidak juga tepat jika kita katakan bahwa Muhammad SAW adalah rasul dan nabi terakhir, karena istilah rasul terakhir itu tidak ada, hal ini sesuai dengan QS. 33:40 ini.

Selama ini, kita mengenal ada 25 (dua puluh lima) orang nabi dan rasul. Tetapi dalam Al Quran, sinyal manusia pilihan yang diangkat sebagai nabi dan rasul, ada yang disebut tegas sebagai nabi dan rasul, ada nabi saja, ada rasul saja, ada sinyal yang hanya yang mendapat wahyu, hamba yang saleh, hamba yang mempunyai kedudukan yang tinggi dll. Ada juga hamba manusia pilihan yang tidak disebut sebagai 'nabi dan rasul' tetapi jabatan lain, seperti khalifah. Contoh, Adam As. tapi tidak disebut sebagai 'nabi' atau 'rasul', hanya dinyatakan sebagai khalifah. Lalu timbul pertanyaan, apakah 'memang' sudah diperlukan fungsi kenabian atau kerasulan waktu Adam As. hidup?. Jabatan khalifah ini, tidak saja dinobatkan kepada Adam As. tetapi juga kepada Nabi Daud As. (QS. 38:26), di samping berfungsi sebagai nabi (QS. 2:247). Jabatan khalifah Adam As. murni sebagai 'kepala rumah tangga', tapi Nabi Daud As. sebagai pimpinan suatu negara dan pemerintahan, mungkin istilah ini yang mau kita contoh, ada 'satu-satu'-nya seorang khalifah.

Contoh lain, dalam Al Quran tentang Zulkifli As, Ilyasa' As dan Zakaria As, tidak ada penegasan sebagai nabi atau rasul atau mendapat wahyu, tapi hanya dinyatakan Allah SWT sebagai orang yang sabar, paling baik, mendapat derajat yang tinggi, saleh dan mendapat rahmat, nikmat. Tetapi, anak Zakaria As., Nabi Yahya belum lahir saja sudah dengan tegas dinyatakan sebagai seorang 'nabi' (QS. 3:39). Sedangkan, Imran As. juga tidak disebut berfungsi sebagai nabi, rasul dll. tapi diabadikan dalam Al Quran, dan mempunyai anak perempuan bernama Maryam. Bunda Maryam bahkan 'tanpa' suami dapat melahirkan seorang anak yang mulia di sisi Allah SWT itulah yang disebut Isa ibnu Maryam, diangkat sebagai nabi dan rasul (QS. 4:171; 19:30 dan 61:6). Begitu pula Nabi Ibrahim As. lebih mendapat penegasan sebagi 'imam' (QS. 16:120), selain penegasan sebagi nabi (QS. 19:41) tetapi berfungsi sebagai rasul tidak dinyatakan dengan tegas (QS. 29:18 atau 57:26). Anehnya, anak Nabi Ibrahim As., dalam Al Quran Nabi Ismail As. dengan tegas dinyatakan sebagai nabi dan rasul (QS. 19:54), sementara saudaranya Nabi Ishaq As. hanya sebagai nabi (QS. 37:112).

Kesimpulan menurut pendapat kami :
Nabi adalah seorang manusia, laki-laki yang "Dipilih" Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia dengan bukti-bukti yang nyata, sebagian diberikannya Kitab Suci, Hikmah dan Sunah (Syariat). Sedang Rasul atau Rasulullah adalah "Utusan Allah" yaitu Roh atau "Cahaya" baik sebagai Malaikat, Roh Manusia, Jin maupun Hewan untuk melaksanakan "Ketentuan Allah" yang diamanahkan kepadanya. Jadi "berkebalikan" dengan pengertian selama ini yaitu bahwasannya "Setiap Rasul tidak selamanya Seorang Nabi, karena Nabi adalah manusia laki-laki sedang Rasul bisa berupa selain manusia yaitu Malaikat, Jin dan Hewan, sedangkan seorang Nabi sudah tentu Rasulullah, karena Nabi yang manusia laki-laki sudah tentu ada Roh dan Jasadnya". Perbedaan yang spesifik adalah bahwa Nabi sudah tentu akan wafat atau meninggal dunia sedangkan Rasul akan selalu "Ada, Hidup dan Dipilih/Ditentukan sesuai dengan Kehendak Allah"  untuk melaksanakan "Ketentuan-Nya". W'allahu bi showab.

Jumat, 13 Juli 2012

SIAPA SEBENARNYA AHMAD




:5  Al Qur'an surat As-Saff ayat 


وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِي وَقَدْ تَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ ۖ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.

Al Qur'an surat As-Saff ayat 6:



وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا 
بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku  kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata

Dari surat Al Quran As-Saff (61) ayat 5-6 di atas dan terjemahan dalam bahasa Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Musa adalah Utusan Allah kepada kaumnya yaitu Bani Israil.
2. Kaum Musa telah menyakitinya yaitu berpaling terhadap kebenaran dari Allah yaitu Kitab Taurat.
3. Isa putra Maryam adalah utusan Allah untuk Bani Israil yang membenarkan kitab sebelumnya yaitu Taurat.
4. Rasulullah Isa memberi khabar gembira kepada Bani Israil yaitu Injil.
5. Injil mengabarkan bahwa ke-rasul-an Isa akan digantikan oleh rasul sesudahnya yang bernama Ahmad.
6. Rasulullah Ahmad datang dengan membawa bukti-bukti yang nyata tentang Kebenaran Kabar Gembira dari Isa namun Kaum Bani Israil yang berpaling (fasik) menganggap bukti-bukti yang nyata tersebut sebagai sihir yang nyata.

Yang menjadikan banyak  PERTANYAAN adalah Benarkah Rasulullah Isa dan Ahmad diperuntukkan  hanya untuk Bani Israil ? Lalu Siapakah sebenarnya Bani Israil itu ?

Bani Israel berasal dari Bani dalam bahasa Arab artinya keturunan dan Israel adalah kalimat yang terdiri dan dua kata Isra berarti hamba/ teman dekat dan El berarti Tuhan. Maka arti Israel adalah hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Israil juga memiliki arti "berjalan di malan hari." Karena menurut beberapa sumber kisah, Yaqub sering melakukan perjalanan di waktu malam hari. 
I. Dalam Al-Kitab Kejadian 32:22
Pergumulan Yakub dengan Allah
32:22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok. 32:23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai f ajar menyingsing. 32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. 32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." 32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." 32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ 32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" 32:31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya. 32:32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha,karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.

II. Dalam Al Qur'an surat Âl-´Imrân ayat 93:

كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَىٰ نَفْسِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ ۗ قُلْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya´qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar".

Israil yang pada ayat di atas adalah nama lain dari Nabi Ya'qub alaihis salam. Dan nama ini diakui sendiri oleh orang-orang yahudi, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Sekelompok orang yahudi mendatangi Nabi untuk menanyakan empat hal yang hanya diketahui oleh seorang nabi. Pada salah satu jawabannya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Apakah kalian mengakui bahwa Israil adalah Ya'qub?" Mereka menjawab: "Ya, betul." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya Allah, saksikanlah."(HR. Daud At-Thayalisy 2846)

Kata Israil merupakan susunan dua kata israa dan iil yang dalam bahasa arab artinya shafwatullah (kekasih Allah). Ada juga yang mengatakan israa dalam bahasa arab artinya 'abdun (hamba), sedangkan iil artinya Allah, sehingga Israil dalam bahasa arab artinya Abdullah (hamba Allah). (lihat Tafsir At Thabari dan Al Kasyaf ketika menjelaskan tafsir surat Al Baqarah ayat 40)

Jadi dapat disimpulkan Bani Israil adalah orang-orang yang memikirkan, berbuat, berbicara atau bertingkah-laku (bergumul) untuk kepentingan serta kebahagiaan (menang) dunia (manusia) dan akherat (Allah/Agama). Sehingga tidak terbatas hanya keturunan Nabi Ya'qub A.S (Jacob) apalagi negara/bangsa Israel yang selalu bertikai dengan negara/bangsa Palestina seperti saat ini.

Kemudian kita lanjutkan dengan Al Qur'an surat As-Saff ayat 7:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَىٰ إِلَى الْإِسْلَمِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

Ternyata diantara orang Bani Israil yang didatangi Rasulullah Ahmad yang membawa bukti-bukti yang nyata tentang Kebenaran  Kabar Gembira dari Rasulullah Isa untuk diajak Islam ada yang zalim. Padahal Rasulullah Ahmad mengajak Bani Israil kepada agama Rasulullah Isa yaitu Islam. Sehingga Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim itu yaitu orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah.

 Al Qur'an surat As-Saff ayat 8:

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".





Mereka (Bani Israil  yang mengada-adakan dusta terhadap Allah) ingin memadamkan cahaya Allah (Nuurullah) yaitu Rasulullah Isa dengan mulut/perkataan "Ini adalah sihir yang nyata" tetapi Allah justru menyempurnakan cahaya-Nya (Rasulullah Isa) dengan mendatangkan Rasulullah Ahmad yang membawa bukti-bukti nyata walaupun orang-orang kafir membencinya.

Sebelum kita mengenal Siapa sebenarnya Rasulullah Ahmad, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud  bukti-bukti nyata yang dibawa Rasulullah Ahmad yang menyempurnakan agama Rasulullah Isa ?

Al Qur'an surat Al-A´râf ayat 203




وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَةٍ قَالُوا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَا ۚ قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ مِنْ رَبِّي ۚ هَٰذَا بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".

Jadi bukti-bukti nyata tersebut adalah ayat yang diwahyukan dari Tuhan yang menyempurnakan agama Rasulullah Isa yaitu Al Quran. Apa itu agama Rasulullah Isa yang disempurnakan oleh Rasul sesudahnya yang bernama Ahmad ? Kembali ke Al Qur'an surat As-Saff ayat 6 "....... membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,....". Kemudian bagaimana Al Quran sebagai bukti-bukti nyata tersebut juga membenarkan Taurat ?


Al Qur'an surat Hûd ayat 17

أَفَمَنْ كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ ۚ فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ ۚ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Jadi orang-orang/ maka siapa yang (أَفَمَن)  yang menyaksikan bukti yang nyata dari Tuhannya (Al Quran)  dan membacakannya (وَيَتْلُوهُ) serta beriman pula kepada sebelumnya yaitu Kitab Musa atau Taurat yang menjadi pedoman dan rahmat. Sehingga terbuktilah bahwa Al Quran adalah bukti nyata yang membenarkan Taurat. Sampai di sini terpenuhilah syarat-syarat Rasulullah Ahmad yaitu "Utusan Allah yang menyaksikan Al Quran dan membacakannya."

Kemudian ada juga surat dalam Al Quran yang mempunyai arti Bukti Nyata yaitu Surat Al-Bayyinah (98), yang di dalamnya terdapat pengertian bukti nyata yakni ayat:

1. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

2. رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

3. فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

4. وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Berdasar Al Quran Surat Al-Bayyinah (98:1-4) tersebut bahwa yang dimaksud bukti yang nyata yang diminta Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik adalah Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran) yang di dalamnya berisi  Kitab-kitab yang lurus (diantaranya Taurat dan Injil) sehingga membuat orang-orang yang didatangkan Al Kitab berpecah belah

Sehingga apabila kita kembali ke Al Qur'an surat As-Saff ayat 6-8, akan diperoleh pemahaman sebagai berikut:
1. Rasul Allah kepada Bani Israil sesudah Isa Putra Maryam adalah Ahmad yang dikabarkan di dalam Injil.
2. Rasulullah Ahmad mengajak Bani Israil kepada agama Musa dan Isa yaitu Islam.
3. Bani Israil adalah Kaum Beragama (dari agama yang dibawa Rasulullah Musa dan Isa yaitu Islam) yang di dalamnya terdapat orang-orang fasik (Kaum Rasulullah Musa), yaitu orang-orang yang berpaling dari kebenaran, orang zalim (Kaum Rasulullah Isa) yaitu orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah dan orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (Kaum Rasulullah Ahmad) yang tidak akan beriman sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
4. Rasulullah Ahmad adalah Utusan Allah kepada Bani Israil yang sifat atau ciri-cirinya dikabarkan oleh Isa di dalam Injil dan akan membenarkan kitab sebelumnya yakni Taurat, Kitab Musa dengan membawa bukti-bukti yang nyata.
5. Bukti-bukti yang nyata adalah adanya Utusan Allah yang menyaksikan Al Quran dari Tuhannya dan Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran) yang berisi kitab-kitab yang lurus (diantaranya Taurat dan Injil).

 Jadi Rasulullah Ahmad adalah Utusan Allah atau Rasulullah yang menyaksikan Al Quran dari Tuhannya dan yang membacakan Al Quran tersebut kepada Bani Israil.  





Minggu, 24 Juni 2012

SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD


Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum wr.wb
SIAPA SEBENARNYA MUHAMMAD (I)

Sepertinya pertanyaan yang “aneh” karena siapa yang tidak mengenal MUHAMMAD ? Ya walaupun belum pernah “bertemu”paling tidak ‘nama’ tersebut sudah tidak asing lagi semenjak ± 1500 tahun yang lalu terutama umat ‘Muslim’. Ya benar , MUHAMMAD adalah nabi terakhir yang ‘diturunkan’ kepadanya Kitab Mulia Al Quran Nur Karim sebagai Kitab Suci Penyempurna Islam dari ALLAh Swt melalui perantara Malaikat Jibril As berturut-turut selama ± 23 tahun di Mekkah dan Madinah Saudi Arabia. Sudah banyak kabar yang menerangkan kisah hidup, sejarah maupun biografi Muhammad bin Abdullah baik Hadist, buku-buku karya alim ulama muslim bahkan sudah banyak orang ‘menggambar’ baik karikatur maupun lukisan Muhammad bin Abdullah yang menjadi ‘kontroversi’ dan memicu kemarahan umat Muhammad.  Kenapa ‘Gambar atau Lukisan’ Muhammad mudah menjadi ‘kontroversi’ dan memicu kemarahan ? Sedemikian ‘Suci’kah Beliaunya ? Siapakah Dia sebenarnya ? Mengapa sedemikian Agung dan Mulia bagi umatnya ? Apakah Dia manusia atau Tuhan ? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terkadang muncul bagi orang-orang yang masih ‘ragu’ tentang MUHAMMAD.
Bagi yang masih ‘ragu’ tentang MUHAMMAD, baik mari kita cari informasi mengenai MUHAMMAD berdasar apa yang diturunkan kepadanya, yaitu Al Quran Nur Karim. Memanfaatkan tehnologi yang sudah semakin canggih saat ini, yaitu Al Quran Digital dengan terjemahan Bahasa Indonesia, ‘pencarian’ kata MUHAMMAD dalam Alfabet Arab yaitu   î£JptèC ditemukan empat (4) ayat, yaitu:
1.    Surat Al-Imran (3:144)
2.    Surat Al-Ahzab (33:40)
3.    Surat Muhammad (47:2)
4.    Surat Al-Fath (48:29)

I.              MUHAMMAD ADALAH MANUSIA BIASA
Surat Al-Imran (3:144)
$tBur î£JptèC žwÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ߍ9$# 4 û'ïÎ*sùr& |N$¨B ÷rr& Ÿ@ÏFè% ÷Läêö6n=s)R$# #n?tã öNä3Î6»s)ôãr& 4 `tBur ó=Î=s)Ztƒ 4n?tã Ïmøt6É)tã `n=sù §ŽÛØtƒ ©!$# $\«øx© 3 Ìôfuyur ª!$# tûï̍Å6»¤±9$# ÇÊÍÍÈ  
144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
Analisanya ‘Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.’ Jadi Rasul Muhammad TIDAK satu-satunya rasul yang pernah ‘diturunkan’ namun sebelumnya sudah ada beberapa orang rasul. Kemudian ‘Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?’ Jadi beberapa rasul sebelum Muhammad pun mengalami kematian yaitu   wafat atau dibunuh, menandakan bahwa Muhammad dan rasul-rasul sebelumnya merupakan manusia biasa yang mengalami kematian. Mari kita baca ayat dalam Al Quran yang berkaitan rasul sebagai manusia biasa.
1.     QS Al-Maeda 5:75
$¨B ßxŠÅ¡yJø9$# ÚÆö/$# zOtƒötB žwÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ߍ9$# ¼çmBé&ur ×ps)ƒÏdϹ ( $tR%Ÿ2 ÈbŸxà2ù'tƒ tP$yè©Ü9$# 3 öÝàR$# y#øŸ2 ÚúÎiüt6çR ÞOßgs9 ÏM»tƒFy$# ¢OèO öÝàR$# 4¯Tr& šcqä3sù÷sムÇÐÎÈ  
75. Al masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang Sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, Kedua-duanya biasa memakan makanan. perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).

2.     QS Al-Furqan 25:7
(#qä9$s%ur ÉA$tB #x»yd ÉAqߧ9$# ã@à2ù'tƒ uQ$yè©Ü9$# ÓÅ´ôJtƒur Îû É-#uqóF{$#   Iwöqs9 tAÌRé& Ïmøs9Î) ҁn=tB šcqä3uŠsù ¼çmyètB #·ƒÉtR ÇÐÈ  
7. dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang Malaikat agar Malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?,

3.     QS As-Syuara 26:154
!$tB |MRr& žwÎ) ׎|³o0 $oYè=÷WÏiB ÏNù'sù >ptƒ$t«Î/ bÎ) |MZä. z`ÏB šúüÏ%Ï»¢Á9$# ÇÊÎÍÈ  
154. kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; Maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang Termasuk orang-orang yang benar".

4.     QS Al-Mu’minuun  23:47
(#þqä9$s)sù ß`ÏB÷sçRr& ÈûøïuŽ|³t6Ï9 $uZÎ=÷WÏB $yJßgãBöqs%ur $uZs9 tbrßÎ7»tã ÇÍÐÈ  
47. dan mereka berkata: "Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), Padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?"

5.     QS Huud  11:27
tA$s)sù _|yJø9$# tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏB ¾ÏmÏBöqs% $tB š1ttR žwÎ) #\t±o0 $oYn=÷VÏiB $tBur š1ttR šyèt7¨?$# žwÎ) šúïÏ%©!$# öNèd $oYä9ÏŒ#ur& yÏŠ$t/ Äù&§9$# $tBur 3ttR öNä3s9 $uZøŠn=tã `ÏB ¤@ôÒsù ö@t/ öNä3YÝàtR šúüÎ/É»x. ÇËÐÈ  
27. Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti Kami, dan Kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara Kami yang lekas percaya saja, dan Kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas Kami, bahkan Kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".

6.     QS Al-Israa ’ 17:94
$tBur yìuZtB }¨$¨Z9$# br& (#þqãZÏB÷sムøŒÎ) æLèeuä!%y` #yßgø9$# HwÎ) br& (#þqä9$s% y]yèt/r& ª!$# #ZŽ|³o0 Zwqߧ ÇÒÍÈ  
94. dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali Perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasuI?"

Jadi dalam Surat Al-Imran (3:144) yang dimaksud MUHAMMAD adalah Muhammad bin Abdullah.

II.             MUHAMMAD adalah Rasulullah

Surat Al-Ahzab (33:40)
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqߧ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJŠÎ=tã ÇÍÉÈ  
40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Sebelumnya marilah kita mengenal terlebih dahulu semua anak-anak Nabi Muhammad saw. yang berjumlah tujuh orang. Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Tarikh al-Hawadits wa-l-Ahwal an-Nabawiyyah karya as-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani, putra-putri Rasulullah saw. adalah sebagai berikut.

Putra-Putri Nabi Muhammad saw.
a.     Al-Qasim, seorang laki-laki, anak pertama Rasulullah saw. yang dilahirkan dan meninggal sebelum masuk masa kenabian (masa mulai turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad saw.), ketika meninggal ia masih berusia dua tahun, dengannya Nabi Muhammad sholallah alaihi was salam memperoleh julukan AbuQasim.
b.    Abdullah, putra Nabi saw. yang disebut juga at-Thayyib dan at-Thahir, ada pula yang berpendapat bahwa nama lainnya adalah at-Thayyib bukan at-Thahir. Mengenai kelahirannya ada yang berpendapat bahwa ia lahir ketika telah masuk masa kenabian, tetapi ada pula yang mengatakan kalau ia tak pernah menemui masa kenabian.
c.     Zainab, anak perempuan Rasulullah saw. yang tertua. Melahirkan anak yang bernama ‘Aliy dan Yahya yang keduanya meninggal waktu masih kecil.
d.    Ruqayyah, putri Rasulullah saw. yang diperistri oleh Utsman bin Affan. Beliau melahirkan seorang anak yang bernama Abdullah. Putri Rasulullah saw. ini wafat pada hari ketika Zaid bin Haritsah menyampaikan berita gembira tentang kemenangan kaum muslimin dalam pertempuran Badar.
e.     Ummu Kultsum, putri Nabi saw. yang dinikahi Utsman bin Affan setelah saudarinya (Ruqayyah) wafat. Ummu Kultsum wafat pada bulan Sya’ban tahun 9 Hijriyah tanpa memiliki anak.
f.     Fathimah (Fatimah), putri Nabi saw. yang diperistri oleh ‘Ali bin Abi Thalib. Beliau melahirkan anak yang bernama Hasan, Husain, Muhsin, Ruqayyah, Zainab dan Ummu Kultsum. Adapun Muhsin dan Ummu Kultsum meninggal waktu masih kecil.
g.    Ibrahim, putra Rasulullah yang meninggal saat berumur tujuh puluh malam, ada pula yang mengatakan saat berusia tujuh bulan dan yang lain berpendapat berumur delapan bulan.

Putra-putri Nabi Muhammad saw. yang bernama al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah dilahirkan di Makkah oleh istri Nabi saw. yang pertama, yaitu Khadijah r.a. Semua putri Rasulullah saw. pernah mengalami masa kenabian, masuk Islam dan turut berhijrah ke Madinah. Adapun Ibrahim dilahirkan di Madinah oleh istri Nabi saw. yang bernama Maria al-Qibthiyyah (orang Mesir). Semua anak-anak Nabi saw. meninggal saat beliau masih hidup, kecuali Fathimah yang wafat paling akhir, yakni tujuh bulan setelah wafatnya Rasulullah saw.

Dari sejarah tersebut, kita mengetahui bahwa Muhammad bin Abdullah mempunyai anak laki-laki walaupun tidak berumur panjang karena meninggal waktu masih kecil. Pada umumnya yang menjadi pertanyaan terkait Surat Al-Ahzab (33:40) adalah apakah seorang laki-laki yang sudah berumahtangga dan ‘PERNAH’ mempunyai anak baik laki-laki ataupun perempuan kemudian anak tersebut meninggal sewaktu kecil atau masih balita bisa dikatakan tidak ‘PERNAH’ punya anak ? Jawabnya tentu ‘TETAP’ dikatakan mempunyai anak walaupun anak tersebut sudah meninggal dunia. Jadi yang dimaksud MUHAMMAD dalam Surat Al-Ahzab (33:40) adalah ‘TIDAK’ Muhammad bin Abdullah namun Rasulullah. Siapa atau apa sebenarnya Rasulullah itu ?

Rasulullah adalah CAHAYA

1.    QS Surat An-Nuur 24:63
žw (#qè=yèøgrB uä!$tãߊ ÉAqߧ9$# öNà6oY÷t/ Ïä!%tæßx. Nä3ÅÒ÷èt/ $VÒ÷èt/ 4 ôs% ãNn=÷ètƒ ª!$# šúïÏ%©!$# šcqè=¯=|¡tFtƒ öNä3ZÏB #]Œ#uqÏ9 4 ÍxósuŠù=sù tûïÏ%©!$# tbqàÿÏ9$sƒä ô`tã ÿ¾Ín͐öDr& br& öNåkz:ŠÅÁè? îpuZ÷FÏù ÷rr& öNåkz:ÅÁムë>#xtã íOŠÏ9r& ÇÏÌÈ  
63. janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.

2.    QS Surat Al-Maeda 5:15-16
Ÿ@÷dr'¯»tƒ É=»tGÅ6ø9$# ôs% öNà2uä!$y_ $oYä9qßu ÚúÎiüt7ムöNä3s9 #ZŽÏWŸ2 $£JÏiB öNçFYà2 šcqàÿøƒéB z`ÏB É=»tGÅ6ø9$# (#qàÿ÷ètƒur Ætã 9ŽÏVŸ2 4 ôs% Nà2uä!%y` šÆÏiB «!$# ÖqçR Ò=»tGÅ2ur ÑúüÎ7B ÇÊÎÈ  
15. Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.
Ïôgtƒ ÏmÎ/ ª!$# ÇÆtB yìt7©?$# ¼çmtRºuqôÊÍ Ÿ@ç7ß ÉO»n=¡¡9$# Nßgã_̍÷ãƒur z`ÏiB ÏM»yJè=à9$# n<Î) ÍqY9$# ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ óOÎgƒÏôgtƒur 4n<Î) :ÞºuŽÅÀ 5OŠÉ)tGó¡B ÇÊÏÈ  
16. dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

3.    QS Surat Ibrahim 14:1 & 5
!9# 4 ë=»tGÅ2 çm»oYø9tRr& y7øs9Î) yl̍÷çGÏ9 }¨$¨Z9$# z`ÏB ÏM»yJè=à9$# n<Î) ÍqY9$# ÈbøŒÎ*Î/ óOÎgÎn/u 4n<Î) ÅÞºuŽÅÀ ̓Íyèø9$# ÏÏJptø:$# ÇÊÈ  
1. Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
ôs)s9ur $uZù=yör& 4yqãB !$oYÏF»tƒ$t«Î/ ïcr& ól̍÷zr& y7tBöqs% šÆÏB ÏM»yJè=à9$# n<Î) ÍqY9$# NèdöÅe2sŒur ÄN9­ƒr'Î/ «!$# 4 žcÎ) Îû šÏ9ºsŒ ;M»tƒUy Èe@ä3Ïj9 9$¬7|¹ 9qä3x© ÇÎÈ  
5. dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi Setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.

4.    QS Surat At-Taubah 9:32
šcr߃̍ムbr& (#qä«ÏÿôÜムuqçR «!$# óOÎgÏdºuqøùr'Î/ p1ù'tƒur ª!$# HwÎ) br& ¢OÏFム¼çnuqçR öqs9ur on̍Ÿ2 šcrãÏÿ»s3ø9$# ÇÌËÈ  
32. mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.

5.       QS Surat Al-Ahzab 33:46
$·ŠÏã#yŠur n<Î) «!$# ¾ÏmÏRøŒÎ*Î/ %[`#uŽÅ ur #ZŽÏYB ÇÍÏÈ  
46. dan untuk Jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk Jadi cahaya yang menerangi.

Rasulullah adalah ‘Utusan Allah’ yaitu CAHAYA, kemudian siapakah Allah yang ‘utusan-Nya’ adalah CAHAYA ?
QS Surat An-Nuur 24:35
* ª!$# âqçR ÅVºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ã@sWtB ¾ÍnÍqçR ;o4qs3ô±ÏJx. $pkŽÏù îy$t6óÁÏB ( ßy$t6óÁÏJø9$# Îû >py_%y`ã ( èpy_%y`9$# $pk¨Xr(x. Ò=x.öqx. AÍhߊ ßs%qム`ÏB ;otyfx© 7pŸ2t»t6B 7ptRqçG÷ƒy žw 7p§Ï%÷ŽŸ° Ÿwur 7p¨ŠÎ/óxî ߊ%s3tƒ $pkçJ÷ƒy âäûÓÅÓムöqs9ur óOs9 çmó¡|¡ôJs? Ö$tR 4 îqœR 4n?tã 9qçR 3 Ïöku ª!$# ¾ÍnÍqãZÏ9 `tB âä!$t±o 4 ÛUÎŽôØour ª!$# Ÿ@»sWøBF{$# Ĩ$¨Y=Ï9 3 ª!$#ur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ÒOŠÎ=tæ ÇÌÎÈ  
35. Allah cahaya langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Jadi Allah adalah CAHAYA langit dan bumi yaitu CAHAYA di atas CAHAYA (berlapis-lapis) yang ‘Utusan-Nya’ pun (Rasulullah) adalah CAHAYA.