Halaman

Jumat, 13 Juli 2012

SIAPA SEBENARNYA AHMAD




:5  Al Qur'an surat As-Saff ayat 


وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِي وَقَدْ تَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ ۖ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.

Al Qur'an surat As-Saff ayat 6:



وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا 
بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku  kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata

Dari surat Al Quran As-Saff (61) ayat 5-6 di atas dan terjemahan dalam bahasa Indonesia dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Musa adalah Utusan Allah kepada kaumnya yaitu Bani Israil.
2. Kaum Musa telah menyakitinya yaitu berpaling terhadap kebenaran dari Allah yaitu Kitab Taurat.
3. Isa putra Maryam adalah utusan Allah untuk Bani Israil yang membenarkan kitab sebelumnya yaitu Taurat.
4. Rasulullah Isa memberi khabar gembira kepada Bani Israil yaitu Injil.
5. Injil mengabarkan bahwa ke-rasul-an Isa akan digantikan oleh rasul sesudahnya yang bernama Ahmad.
6. Rasulullah Ahmad datang dengan membawa bukti-bukti yang nyata tentang Kebenaran Kabar Gembira dari Isa namun Kaum Bani Israil yang berpaling (fasik) menganggap bukti-bukti yang nyata tersebut sebagai sihir yang nyata.

Yang menjadikan banyak  PERTANYAAN adalah Benarkah Rasulullah Isa dan Ahmad diperuntukkan  hanya untuk Bani Israil ? Lalu Siapakah sebenarnya Bani Israil itu ?

Bani Israel berasal dari Bani dalam bahasa Arab artinya keturunan dan Israel adalah kalimat yang terdiri dan dua kata Isra berarti hamba/ teman dekat dan El berarti Tuhan. Maka arti Israel adalah hamba Tuhan atau teman dekat Tuhan. Israil juga memiliki arti "berjalan di malan hari." Karena menurut beberapa sumber kisah, Yaqub sering melakukan perjalanan di waktu malam hari. 
I. Dalam Al-Kitab Kejadian 32:22
Pergumulan Yakub dengan Allah
32:22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok. 32:23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai f ajar menyingsing. 32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. 32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." 32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." 32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." 32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ 32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" 32:31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya. 32:32 Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha,karena Dia telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal pahanya.

II. Dalam Al Qur'an surat Âl-´Imrân ayat 93:

كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَىٰ نَفْسِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ ۗ قُلْ فَأْتُوا بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya´qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar".

Israil yang pada ayat di atas adalah nama lain dari Nabi Ya'qub alaihis salam. Dan nama ini diakui sendiri oleh orang-orang yahudi, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu: "Sekelompok orang yahudi mendatangi Nabi untuk menanyakan empat hal yang hanya diketahui oleh seorang nabi. Pada salah satu jawabannya, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Apakah kalian mengakui bahwa Israil adalah Ya'qub?" Mereka menjawab: "Ya, betul." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ya Allah, saksikanlah."(HR. Daud At-Thayalisy 2846)

Kata Israil merupakan susunan dua kata israa dan iil yang dalam bahasa arab artinya shafwatullah (kekasih Allah). Ada juga yang mengatakan israa dalam bahasa arab artinya 'abdun (hamba), sedangkan iil artinya Allah, sehingga Israil dalam bahasa arab artinya Abdullah (hamba Allah). (lihat Tafsir At Thabari dan Al Kasyaf ketika menjelaskan tafsir surat Al Baqarah ayat 40)

Jadi dapat disimpulkan Bani Israil adalah orang-orang yang memikirkan, berbuat, berbicara atau bertingkah-laku (bergumul) untuk kepentingan serta kebahagiaan (menang) dunia (manusia) dan akherat (Allah/Agama). Sehingga tidak terbatas hanya keturunan Nabi Ya'qub A.S (Jacob) apalagi negara/bangsa Israel yang selalu bertikai dengan negara/bangsa Palestina seperti saat ini.

Kemudian kita lanjutkan dengan Al Qur'an surat As-Saff ayat 7:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَىٰ إِلَى الْإِسْلَمِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

Ternyata diantara orang Bani Israil yang didatangi Rasulullah Ahmad yang membawa bukti-bukti yang nyata tentang Kebenaran  Kabar Gembira dari Rasulullah Isa untuk diajak Islam ada yang zalim. Padahal Rasulullah Ahmad mengajak Bani Israil kepada agama Rasulullah Isa yaitu Islam. Sehingga Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim itu yaitu orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah.

 Al Qur'an surat As-Saff ayat 8:

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".





Mereka (Bani Israil  yang mengada-adakan dusta terhadap Allah) ingin memadamkan cahaya Allah (Nuurullah) yaitu Rasulullah Isa dengan mulut/perkataan "Ini adalah sihir yang nyata" tetapi Allah justru menyempurnakan cahaya-Nya (Rasulullah Isa) dengan mendatangkan Rasulullah Ahmad yang membawa bukti-bukti nyata walaupun orang-orang kafir membencinya.

Sebelum kita mengenal Siapa sebenarnya Rasulullah Ahmad, ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud  bukti-bukti nyata yang dibawa Rasulullah Ahmad yang menyempurnakan agama Rasulullah Isa ?

Al Qur'an surat Al-A´râf ayat 203




وَإِذَا لَمْ تَأْتِهِمْ بِآيَةٍ قَالُوا لَوْلَا اجْتَبَيْتَهَا ۚ قُلْ إِنَّمَا أَتَّبِعُ مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ مِنْ رَبِّي ۚ هَٰذَا بَصَائِرُ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Quran ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman".

Jadi bukti-bukti nyata tersebut adalah ayat yang diwahyukan dari Tuhan yang menyempurnakan agama Rasulullah Isa yaitu Al Quran. Apa itu agama Rasulullah Isa yang disempurnakan oleh Rasul sesudahnya yang bernama Ahmad ? Kembali ke Al Qur'an surat As-Saff ayat 6 "....... membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,....". Kemudian bagaimana Al Quran sebagai bukti-bukti nyata tersebut juga membenarkan Taurat ?


Al Qur'an surat Hûd ayat 17

أَفَمَنْ كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّهِ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِنْهُ وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَىٰ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الْأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ ۚ فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِنْهُ ۚ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ

Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Jadi orang-orang/ maka siapa yang (أَفَمَن)  yang menyaksikan bukti yang nyata dari Tuhannya (Al Quran)  dan membacakannya (وَيَتْلُوهُ) serta beriman pula kepada sebelumnya yaitu Kitab Musa atau Taurat yang menjadi pedoman dan rahmat. Sehingga terbuktilah bahwa Al Quran adalah bukti nyata yang membenarkan Taurat. Sampai di sini terpenuhilah syarat-syarat Rasulullah Ahmad yaitu "Utusan Allah yang menyaksikan Al Quran dan membacakannya."

Kemudian ada juga surat dalam Al Quran yang mempunyai arti Bukti Nyata yaitu Surat Al-Bayyinah (98), yang di dalamnya terdapat pengertian bukti nyata yakni ayat:

1. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,

2. رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً
(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),

3. فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.

4. وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.

Berdasar Al Quran Surat Al-Bayyinah (98:1-4) tersebut bahwa yang dimaksud bukti yang nyata yang diminta Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik adalah Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran) yang di dalamnya berisi  Kitab-kitab yang lurus (diantaranya Taurat dan Injil) sehingga membuat orang-orang yang didatangkan Al Kitab berpecah belah

Sehingga apabila kita kembali ke Al Qur'an surat As-Saff ayat 6-8, akan diperoleh pemahaman sebagai berikut:
1. Rasul Allah kepada Bani Israil sesudah Isa Putra Maryam adalah Ahmad yang dikabarkan di dalam Injil.
2. Rasulullah Ahmad mengajak Bani Israil kepada agama Musa dan Isa yaitu Islam.
3. Bani Israil adalah Kaum Beragama (dari agama yang dibawa Rasulullah Musa dan Isa yaitu Islam) yang di dalamnya terdapat orang-orang fasik (Kaum Rasulullah Musa), yaitu orang-orang yang berpaling dari kebenaran, orang zalim (Kaum Rasulullah Isa) yaitu orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah dan orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (Kaum Rasulullah Ahmad) yang tidak akan beriman sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata.
4. Rasulullah Ahmad adalah Utusan Allah kepada Bani Israil yang sifat atau ciri-cirinya dikabarkan oleh Isa di dalam Injil dan akan membenarkan kitab sebelumnya yakni Taurat, Kitab Musa dengan membawa bukti-bukti yang nyata.
5. Bukti-bukti yang nyata adalah adanya Utusan Allah yang menyaksikan Al Quran dari Tuhannya dan Rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran) yang berisi kitab-kitab yang lurus (diantaranya Taurat dan Injil).

 Jadi Rasulullah Ahmad adalah Utusan Allah atau Rasulullah yang menyaksikan Al Quran dari Tuhannya dan yang membacakan Al Quran tersebut kepada Bani Israil.